Batu, 24 Oktober 2024 – Field Lab Public Health telah sukses dilaksanakan oleh mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Kegiatan ini berupa kegiatan pemeriksaan di Puskesmas Junrejo, yang bertujuan untuk Memberikan pengalaman lapangan kepada mahasiswa dalam praktik langsung pelayanan kesehatan di komunitas, khususnya di Posyandu Balita dan Lansia. Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan tahunan Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang , yang dirancang untuk mengukur capaian sistem pembelajaran Blok.
Kegiatan Field Lab Public Health ini diselenggarakan bekerja sama dengan Puskesmas Junrejo yang melibatkan sebanyak 50 mahasiswa PSPD angkatan 2021. Dari total mahasiswa tersebut, dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, pada masing-masing kelompok dibimbing langsung oleh dr. Doby Indrawan, MMRS, dr. Riskiyah, MMRS dan Yossi Indra Kusuma, S.Ked., M.Med., Ed. Kelompok 1 melaksanakan kegiatan pada tanggal 10 Oktober 2024, dari pagi hingga siang, dengan sasaran orang dewasa dan balita. Kelompok 2 juga dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober, dari sore hingga malam, dengan sasaran yang sama. Sementara itu, Kelompok 3 dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2024, dengan fokus pada kader PKK.
Pada Kelompok 3 kegiatannya berfokus ke kader PKK yaitu dengan melakukan sosialisasi terkait posyandu. Kegiatan posyandu ini diselenggarakan oleh masing-masing RT/RW, dan bertujuan untuk memastikan semua aspek telah sesuai, mulai dari peralatan hingga program kerja. Pemaparan tersebut bertujuan untuk mendukung keberhasilan program posyandu.
Dr. Doby, salah satu pembina kegiatan, menyampaikan bahwa program ini tidak hanya memberikan pengalaman lapangan bagi mahasiswa, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam pengumpulan data kesehatan. “Melalui kegiatan ini, mahasiswa dilatih untuk memahami dan mengidentifikasi kondisi kesehatan balita dan lansia di komunitas,” ujarnya.
Selama diskusi dengan kader PKK, terungkap beberapa masalah kesehatan yang mendesak di komunitas, seperti rendahnya angka deteksi dini kanker payudara dan kanker mulut rahim, serta tingginya insiden ISPA pada balita. Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya pencapaian ini adalah kurangnya edukasi di kalangan masyarakat. Banyak masyarakat yang belum sepenuhnya memahami isu kesehatan, seperti apa itu ISPA, penyebabnya, dan faktor-faktor pemicu kanker payudara. Pemahaman mengenai pemeriksaan mandiri (sadari) juga masih minim.
Para mahasiswa merasa antusias dengan pengalaman ini. Salah satu mahasiswa PSPD angkatan 2021, Bryka Vian Nanggali mengatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan baru tentang kondisi kesehatan di masyarakat, tetapi juga meningkatkan keterampilan klinis dan sosial mereka. “Kegiatan ini sangat berarti bagi kami, karena kami dapat melihat langsung tantangan dan solusi yang dihadapi masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan di Puskesmas Junrejo diharapkan dapat membawa dampak positif, tidak hanya bagi mahasiswa tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan. Dengan meningkatnya kesadaran kesehatan dan penurunan masalah kesehatan pada balita dan lansia, program ini berpotensi menjadi model kolaborasi yang sukses antara dunia pendidikan dan layanan kesehatan.
Dengan langkah ini, diharapkan mahasiswa dapat menjadi agen perubahan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, sekaligus mengasah keterampilan yang akan berguna dalam karir mereka di masa depan.
Kontributor : Raina Habibatul Haq (PSPD 22), Hana Indah Chantika Pratiwi (Farmasi 23)