KULIAH UMUM; PENGEMBANGAN DIRI CALON PROFESI DOKTER

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp

Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Malang menyelenggarakan kegiatan Kuliah Umum Guru Besar pada Rabu (5/10) lalu di Auditorium Lt.4 gedung B Kampus 2 UIN Malang. Pembicara yang hadir kali ini adalah Prof.Dr.dr. Djanggan Sargowo, Sp.PD,SPJP(K) FIHA dengan materinya yang berjudul “Pengembangan Diri Calon Profesi Dokter dalam Menjawab Tantangan Masa Depan”. Prof. Djanggan memberikan pemahaman kepada mahasiswa yang hadir mengenai sistem pendidikan, pendidikan dokter di Indonesia, dan lain-lain.

Tantangan yang paling besar yang menjadi tugas berat bagi dokter masa depan adalah permasalahan kesehatan yang semakin mengglobal dan semakin kompleks serta tuntutan akan tanggung jawab profesi seorang dokter yang semakin besar.

Di masa yang akan datang, kebutuhan masyarakat akan tenaga kesehatan akan semakin besar (dengan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti kesejahteraan masyarakat yang makin meningkat, tingkat pendidikan masyarkat semakin tinggi, pola hidup masyarakat yang semakin konsumtif, yang berakibat perhatian individu pada masalah kesehatannya akan semakin besar). Hal ini akan berimplikasi pada peran dokter dalam kehidupan sosial akan menjadi semakin vital. Posisi dokter dalam kehidupan masyarakat semakin penting dan ini menegaskan akan kebutuhan kita akan dokter-dokter yang berkarakter pemimpin, cerdas, dan berwawasan luas. Selain itu Prof. Djanggan memaparkan bahwa untuk menjadi dokter yang profesional diperlukan ambisi yang tinggi, kerja keras, dan diperlukan kedisiplinan.

Selain itu Prof. Djanggan juga menjelaskan Profesi dokter.”Long-life education merupakan kontrak yang tidak bisa ditawar saat seseorang memilih profesi dokter. Begitu pula dengan long-life innovation dalam pendidikan kedokteran merupakan keniscayaan seiring perubahan yang terjadi dalam sistem pelayanan kesehatan. SDM handal yang dihasilkan oleh pendidikan kedokteran berkualitas tentu diharapkan menghasilkan pelayanan yang prima,” tandas Prof. Djanggan.